Sabtu, 02 Oktober 2010

kursi sejarahku..

1 Oktober 2010

04.30 pm
Sore itu aku terus diselimuti pikiran bodohku, sebenarnya aku tak tahu memikirkan apa. Tapi ada yang mengganjal disini, dihatiku. Pikiranku terus mencari, mencari hal yang tak dicari. Aku bingung. Aku hanya diam, mungkin ini hanya dibuat-buat pikiran konyolku.
Aku mengendarai motorku. Menuju apa yang diinginkan pikiranku. Hingga akhirnya aku tiba di sekolah menengah pertamaku, smp angkasa. --> langsung saja
Aku tiba di depan pintu, pintu kelas terakhirku. XI-2. Seorang sahabat yang menemaniku membuka pintu itu. Lalu ia duduk di kursi masa lalunya. Diam. Seolah aku merasakan hal yang sama, aku berjalan menuju kursiku dua tahun yang lalu. Duduk menghadap ke depan seakan sedang jam belajar. Sekejap semua kenangan terlihat, melintas di kepalaku. Baru dua tahun yang lalu tapi rasanya sudah lama sekali aku meninggalkan kelas ini, batinku. Kelas dimana dengan riang aku mengejar yang terbaik dikelas, aku tak merasa bersaing, justru kami saling berbagi, berbagi nilai malah, tak peduli akan rugi, tapi itu sangat menyenangkan.
Papan tulis yang mengingatkanku akan pekerjaanku sebagai sekretaris, posisi yang aku inginkan karena menulis di papan tulis bagiku adalah seni.
Papan tulis yang mengingatkanku akan guru-guru yang mengajar dengan cara unik mereka masing-masing.
Kursiku, dimana aku duduk dengan santai menerima pelajaran, posisi kursi dekat dinding tempat aku bersandar bila aku tak kuat duduk tegak.
Mejaku tanpa laci dan tempat aku menyiksa pulpen-pulpen hingga terbelah dua atau bahkan lebih, karena pikirku dengan mematahkan pulpen-pulpen itu rasa kesal di hatiku juga patah dan akhirnya hilang. Meski tanpa laci tapi aku tetap bisa sukses eheheh
Saat menengok kebelakang, terbayang pasukan maraton bu wuri yang tidak mengerjakan tugas matematika.
terbayang saat aku menjadi umpan sewaktu bahasa indonesia, terbayang aku tak pernah bisa duduk tenang saat pelajaran pkk karena aku terus di minta bantuan oleh teman-tamanku dari ujung ke ujung, terbayang aku tak bisa tenang sewaktu pelajaran pkn dan ips karena aku mengandalkan teman sebangkuku yang rajin dengan pelajaran itu. sewaktu bosan aku dan sahabat sebangkuku melakukan hal-hal yang bisa membuat kami girang, bergosip agar tidak mengantuk, dan mencoba mencurahkan hati saat aku tahu dan sadar sahabatku itu belum pernah terbuka soal dirinya.
Terbayang semua, kejailan yang dilakukan semua manusia-manusia di sana, bahkan sebuah tong sampah pun menjadi sebuah cerita kenangan. Kenangan yang sulit dilupakan.

2 Oktober 2010

04.30 pm
Masih dengan kondisi seperti kemarin.
Aku langkahkan kakiku menuju kelas tiga tahun yang lalu, VIII-2. Ku buka pintu yang berukuran dua kali lebih kecil dari pintu kelas di sekolah menegah atasku. Aku berdiri di pinggir pintu. Bersandar. Aku melihat meja di pojok dekat pintu, semua melintas. Lalu aku melihat seluruh isi kelas itu. Terbayang semua murid-murid yang berada di sana, sedang bercanda, berlari, bergosip, atau hanya mendengarkan musik, dan melakukan tingkah konyol di tempat masing-masing. Aku berjalan ke dalam, menuju ke kursi yang menjadi saksi tingkahku selama satu tahun. Semua masih seperti dulu saat aku mendongakkan kepalaku ke arah depan yang semula menunduk. Aku melihat kursi di sebelahku. Seorang perempuan yang berhasil membantuku mengubah nilai burukku sampai aku bisa berusaha sendiri. aku berbicara dengan kursi itu, seakan pemiliknya ada disana.
'terima kasih telah membantuku' ucapku. Aku usap kursi itu, tapi ada rasa kesal dihati ini, rasa yang tak pernah ia ketahui.
aku menyandarkan badanku ke dinding, terlihat dua kursi sahabatku, saat mereka tersenyum, tertawa saat aku menertawai mereka dan mereka menertawaiku. Juga kursi di serong kursiku, 'maafkan aku' ucapku. Tak lama aku melihat meja dibelakangku, aku mengusapnya, merasakan setiap kenangan yang ada disana. Aku diam, sedih. Tak terasa air mata membendung. Aku terus mengusap meja itu berkali-kali sambil bercakap sendiri, melihat posisi kursiku berada di pojok antara kursi di sebelah kursiku dan meja itu. 'mungkin ini sebabnya, aku hanyalah jadi pengganggu, harusnya aku tahu, aku cuma sampah! Tapi aku terlajur, terlajur segalanya..' kataku seolah ada seseorang yang ku maksud di meja itu. 'kau harusnya tak seperti itu', batinku  lemah napaku mulai tak teratur. 'aku benci padamu! Juga denganmu!' ucapku yang juga melihat kursi di sebelah kursiku. Aku kembali diam, hanya bisa mengusap meja itu larut dan merasakan semua kenangan didalamnya. Inginnya aku terus di sana, tapi kini kehidupanku tak lagi di sana, hingga akhirnya aku pulang. Meninggalkan semua, semua tentangku, tentang kau.. Tentang kursi sejarahku yang menjadi saksi ceritaku.. I missed all, I missed you....

Jumat, 01 Oktober 2010

catatan awal bulan Oktober

sesuatu yang selama ini sulit. sulit buatku terima kalau seseorang takkan jadi milikku lagi.
mungkin ini lucu, tapi itulah waktu. aku tak tahu bagaimana bisa semuanya terjadi. sampai detik ini pun dia dan dia tak pernah mengerti. aku saja bingung dimana posisi yang aku tempati. segalanya mengalir karena mereka sahabatku, aku tak ragu mengeluarkannya dari mulutku. karena kupikir itu hanyalah untaian kalimat-kalimat sederhana supaya kita sama-sama tahu. tapi aku salah, kalimat sederhana itu justru menyederhanakan maksudku menjadi arti yang tak penting menjadi sesuatu yang menyakiti hati ini sendiri. tapi bagaimana? aku saja bingung. dua pilihan serba salah didepanku. salah satu harus di korbankan, aku.. atau dia? tak bisakah aku memiliki yang lain? mengapa hal ini begitu sulit? sesuatu yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya akan terjadi. sungguh itu diluar dugaanku. kalimat sederhana itu ternyata dapat mengubah segalanya. mengubah semua yang berada diluar jangkauanku. aku tak tahu. aku hanya ingin yang terbaik. semoga kalian bisa bersatu, aku "mungkin" akan mendukung. tapi hati ini masih tak peduli. pergilah kalian, sudah cukup semua. harusnya aku tahu diri. tapi kalian akan tetap jadi bagian dari hidupku.. terima kasih telah mengisi hati kecilku yang kosong tapi aku tetap butuh waktu. waktu yang tak sedikit untuk itu..