Minggu, 23 September 2012

14/01/12

Biar angin mengusap peluh karena tangismu
Ia lebih setia dibanding temanmu yang mementingkan dirinya sendiri

Biar angin memeluk lembut dirimu
Karenanya aku belajar mendamaikan hati dan pikiran

:catatan asa yang tergores luka, asa yang terbelenggu waktu. Kau takkan mengerti hingga saatnya tiba dan membayangi dirimu.

05/12/11 ....

Saat tiba mentari terbit

Kulihat seksama ia menjunjung tinggi di langit

Semilir udara pagi menggelitik

Cerah dewa dengan keagungan sinarnya menarik lenganku melewatinya dengan baik




Hentak kaki membuatku pergi seakan terpanggil


Seperti bermimpi aku ingin terbang dan tak tersandung kerikil

Aku ingin melompat menyentuh sekawanan awan disana

Meski saat turun akan kembali lagi ke lubang yang sama

Mencicipi angan tak ada salahnya bukan?

Jangan biarkan diri berlarut dengan berkorban




Begitu sang dewa akan beristirahat


Senja menyambut menoreh hangat

Perlahan hingga guratan senja tak bersisa

Hitam, kelam..

Namun datang sang dewi malam

Teranglah dunia maka jangan takut gelap

Cahaya 'kan hilir menerangimu meski keadaannya tak sama